PROFIL

Pondok Pesantren
"NURUL IMAN"
KM 1 7  &  1 8     D E S A     S E B A P O
KECAMATAN MESTONG KAB. MUARO JAMBI
Nama Pondok Pesantren :
NURUL IMAN
Alamat :
Jalan Tempino KM 17 & 18 Desa Sebapo
Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi
Tahun Berdiri :
1996
Pengasuh Sekarang :
KH SHOCHIB
Ny. Hj. RA SITI BACHRIYACH
Data Santri :
451 Orang
Data Ustadz :
11 Orang
Lembaga Pendidikan :
SLTP Islam Plus Madin
SMU Islam Plus Madin
Ciri Khas/Kajian Utama  :
Tahfizdul Qur'an
Kitab kuning (salaf)
Pengajian Selapanan Untuk Umum
Pondok Pesantren Nurul Iman merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Desa  Sebapo   dan  sekitarnya akan pendidikan keagamaan yang baik dan terjangkau. Pesantren ini mulai dirintis oleh Bapak Kyai Haji Shochib dan ibu Nyai Hajjah RA Siti Bachriyach pada tahun  1996.
Pada awalnya Pondok Pesantren Nurul hanya berupa kelompok pengajian yang menampung santri lokal, anak masyarakat setempat sebanyak 15 orang santri putra. Lama kelamaan jumlah ini  berkembang  menjadi 20
orang santri putra dan 15 orang santri putri   Daerah asalnyapun tak hanya dari Desa Sebapo dan sekitarnya, namun juga dari Sungai Gelam, Petaling, Mersam, Sungai Bahar, Durian Luncuk, bahkan Nipah Panjang  (Tanjung Jabung). Saat ini santri Pondok Pesantren Nurul Iman berjumlah sebanyak 236 orang santri putri dan 215 orang santri putra yang sebagian besar pendidikannya adalah SD, SMP, dan Aliyah
Visi dan misi utama PP Nurul Iman adalah visi pendidikan. Visi pendidikan PP Nurul Iman adalah untuk mencetak  santri pejuang  berilmu,  berwawasan luas,  dan berakhlaqul karimah. Satu hal yang melekat pada PP Nurul Iman adalah, sebagaimana pesantren lainnya, yaitu komitmen sosial dalam praktek pendidikannya. Sehingga sampai saat ini PP Nurul Iman masih tetap menampung kalangan masyarakat ekonomi lemah. Hal ini dapat dilihat dari syahriah makannya, yang hanya Rp 75.000,- per bulan untuk tiga kali makan sehari plus SPP.
Seiring dengan semakin perkembangan jaman, untuk mengimbangi laju perkembangan jaman, Pondok Pesantren Nurul Iman Sebapo bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Islam Al Arief mendirikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam Al Arief dan Sekolah Menengah Umum Islam Al Arief. Semakin tingginya animo masyarakat untuk me"mondok"kan anaknya, sedangkan daya tampung asrama terbatas, sehingga diputuskan dibangun lagi asrama di KM 18.  Lengkap dengan faslitas penunjang seperti WC, Masjid, dan Gedung sekolah SLTP maupun SMU, yang didirikan pada tahun 2002.
Selain mengembangkan pendidikan formal, Pondok Pesantren Nurul Iman juga mengembangkan kegiatan pengajian pesantren. Baik untuk anak  santri maupun masyarakat sekitar.  Pengajian untuk
Pengasuh), bendahara, sekretaris, dan bidang-bidang, yang terdiri atas pembinaan jamaah, pengasuhan santri (pendidikan), sarana dan pra sarana, dan pemberdayaan ekonomi pesantren.
Pondok pesantren ini didirikan di dua tempat, di KM 17 yang merupakan tempat bagi yang khusus mondok, dan KM 18 (cabang) bagi yang sekolah dan nyantri juga.

Kegiatan Pendidikan
a. Pendidikan pesantren
Pesantren Nurul Iman mengadakan pengajian kitab kuning. Pendidikan di pesantren ini diselenggarakan secara klasikal (per kelas). Kajian khas pondok ini adalah Tahfizdul Qur'an. Kajian lain adalah Safinatunnajah, Fathul Qorib (fiqih), Ta'limul muta'alim, Ahlaqul banin, ahlaqul banaat, washoya abaa lil abnaa (akhlaq), Jurumiyyah, shorof (Bahasa Arab) Fasholatan, Mar'atush sholehah, risalatul mahidz (kajian wanita) ushfuriyyah,  Durorul Bahiyyah, Tajwid,  aqidatul awam.
b. Pendidikan sekolah.
Selain menyelenggarakan pendidikan pesantren, Pondok Pesantren Nurul Iman juga menyelenggara-kan pendidikan sekolah (formal). Pendidikan sekolah yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Nurul Iman adalah SLTP Islam Al Arief dan SMU Islam Al Arief, yang didirikan bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Al Arief. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum Depdiknas, yang dipadu dengan Kurikulum Pesantren Nurul Iman, tanpa mengurangi jam wajib kurikulum Diknas.
c. Pengajian selapanan
Dalam rangka pembinaan mental dan pendekatan masyarakat, Pondok Pesantren Nurul Iman mengadakan pengajian umum bulanan yang di-selenggarakan setiap hari Ahad Pahing. Dalam acara ini, sejumlah tokoh masyarakat dan umum dari berbagai pelosok menghadirinya.
untuk masyarakat umum dilaksanakan setiap hari Minggu Pahing, yang dikenal dengan nama Pengajian Selapanan Minggu Paingan.
Keadaan Masyarakat Sekitar
Masyarakat penduduk Desa Sebapo yang mayoritas Jawa, sangat bangga dengan keberadaan Pondok Pesantren Nurul Iman. Kebanggaan tersebut diwujudkan dalam bentuk partisipasi dukungan finansial maupun dalam bentuk keikutsertaan dalam pengajian. Setiap acara yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Nurul Iman selalu dihadiri masyarakat tak hanya dari Desa Sebapo saja. Demikian juga masyarakat sekitar selalu melibatkan pihak pesantren bila mengadakan selamatan atau hajatan.
Dari Pihak Pemerintah, baik tingkat Desa maupun Kecamatan, sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan, seperti lomba MTQ antar Desa, Kecamatan, maupun Kabupaten. Pondok Pesantren ini sering mewakili Desa Sebapo dan Kecamatan Mestong bahkan Kabupaten Batang Hari (dahulu) dalam berbagai lomba, baik MTQ maupun kompangan.
Organisasi Kelembagaan
Pondok Pesantren Nurul Iman merupakan pondok pesantren yang berada di bawah yayasan Nurul Iman yang didirikan secara pribadi oleh Bapak Kyai Haji Shochib dan ibu Nyai Hj RA Siti Bakhriyakh, seorang ulama hafidzoh bangsawan keturunan Pendiri Kerajaan Mataram Yogyakarta, yang lebih suka menjadi Ulama dari pada menjadi raja. Saudara-saudara ibu Nyai ini kebanyakan menjadi penghafal qur'an dan mendirikan pondok pesantren di Yogyakarta.
Struktur Organisasi Pondok Pesantren Nurul Iman terdiri atas dua orang Pengasuh, selaku Pimpinan   langsung,    seorang   badal    (wakil
Santri, Kyai, dan Ustadz/Guru
Jumlah santri yang tinggal di Pondok Pesantren Nurul Iman berjumlah 236 orang santri putri dan 215 orang santri putra.   Mereka tinggal di    asrama yang terpisah. Di KM 17 khusus untuk santri yang hanya mengaji dan menghafal qur'an, sedang di Pondok KM 18 diperuntukkan bagi santri yang juga bersekolah. Asal para santri bervariasi, ada yang dari Sebapo, Nipah Panjang, Muara Bulian, Mersam, Sungai Bahar, Sungai Gelam dan Petaling, Suka Jaya, Batas, ada pula yang dari daerah Pekan Baru Riau.
Guru yang ada di PP Nurul Iman berjumlah 11 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Mereka merupakan alumni pondok pesantren ternama di Pulau Jawa. Di antaranya dari PP API Tegal Rejo Magelang (4 orang), An Nasyath Mlangi Yogyakarta (1 orang), dari Parakan Temanggung Jateng (2 orang), dari Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta (1 orang). Dua orang dari ustadz tersebut merupakan sarjana dari PTN di Yogyakarta. Kebanyakan para ustadz mengajar dengan penuh keihlasan, tanpa mengharap gaji di Pondok Pesantren.
Sarana dan Pra Sarana
Untuk mendukung kegiatan sekolah, Pondok Pesantren Nurul Iman dilengkapi dengan : 3 ruang kelas, 1 ruang guru, dan 1 kantor kepala sekolah. Sedangkan fasilitas pondok bagi santri putri adalah 14 kamar (KM 17) 5 kamar (KM 18), 4 WC, 4 kamar mandi. Fasilitas putra terdiri atas 8 kamar, 2 WC, 4 kamar mandi. Fasilitas lain adalah tempat olah raga dan masjid jami'.
Sumber Dana dan Ekonomi.
Sumber dana yang dimiliki oleh pesantren berasal dari SPP, yang terinci SPP sekolah, syahriah makan, dan uang pangkal, usaha penyaluran/pengadaan sembako, donatur, dan
pertokoan (warung serba ada)
Program Pengembangan.
Program pengembangan baik pondok pesantren ataupun lembaga pendidikan formal masih terus dilakukan. Salah satu di antaranya ialah adanya pemisahan antara santri yang khusus menghafal qur'an diasramakan di KM 17, sedangkan yang sambil sekolah diasramakan di KM 18.
Penataan kamar tidur santri meniru gaya barak militer, dengan menggunakan ranjang bertingkat. Dalam waktu dekat ini, kompleks pesantren akan dilengkapi dengan ruang perpustakaan dan komputer serta lahan peternakan.